cara sembuhkan sariawan
cara sembuhkan sariawan > sariawan merupakan kelainan berupa luka atau peradangan yang biasanya terjadi pada lapisan lendir mulut yang muncul pada bagian mulut seperti lidah,gusi ,pipi atau langit langit mulut yang umumnya berbentuk bulat yang berwarna putih hingga kekuning kuningan dan biasanya disertai dengan rasa sakit.
Penyebab Terjadinya Sariawan
1. Pasta gigi dan obat kumur sodium lauryl sulphate (SLS)
Penelitian menunjukkan bahwa produk yang mengandungi SLS yaitu agen berbusa yang banyak ditemukan dalam pasta gigi dan obat kumur, berhubungan dengan peningkatan resiko terjadinya sariawan karena SLS dapat menyebabkan permukaan rongga mulut menjadi kering dan lebih rentan terhadap iritasi.
2.Trauma
Sariawan dapat terbentuk pada daerah bekas terjadinya luka penetrasi akibat trauma. Umumnya sariawan terjadi karena bibir tergigit saat berbicara atau saat mengunyah, akibat perawatan gigi, makanan atau minuman terlalu panas, dan sikat gigi. Trauma bukan faktor yang berhubungan dengan berkembangnya SAR pada semua penderita, tetapi trauma dapat dipertimbangkan sebagai faktor pendukung.
3. Genetik
Faktor ini dianggap mempunyai peranan yang sangat besar pada pasien yang menderita SAR. Bila kedua orangtua menderita SAR, besar kemungkinan timbul SAR pada anak-anaknya. Pasien dengan riwayat keluarga SAR akan menderita SAR sejak usia muda dan lebih berat dibandingkan pasien tanpa riwayat keluarga SAR.
4. Gangguan immunologi
Salah satu penelitian mungungkapkan bahwa respon imun yang berlebihan pada pasien SAR menyebabkan ulserasi lokal pada mukosa.
5. Alergi dan sensitivitas
Alergi adalah suatu respon imun spesifik yang tidak diinginkan (hipersensitifitas) terhadap alergen tertentu. SAR dapat terjadi karena sensitivitas jaringan mulut terhadap beberapa bahan pokok yang ada dalam pasta gigi, obat kumur, lipstik, permen karet, bahan gigi palsu atau bahan tambalan, serta bahan makanan. Setelah kontak dengan beberapa bahan yang sensitif, mukosa akan meradang. Gejala ini disertai rasa panas, kadang timbul gatal-gatal, dapat juga berbentuk vesikel kecil, tetapi sifatnya sementara dan akan pecah membentuk daerah erosi kecil dan ulser yang kemudian berkembang menjadi SAR.
6. Stres
Stres merupakan respon tubuh dalam menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan yang terjadi terus menerus yang berpengaruh terhadap fisik dan emosi. Stres dinyatakan merupakan salah satu faktor yang berperan secara tidak langsung terhadap ulser stomatitis rekuren ini.
7. Defisiensi nutrisi
SAR dapat terjadi karena kekurangan nutrisi, antara lain defisiensi zat besi, defisiensi asam folat, defisiensi vitamin B12, defisiensi Zink. Faktor nutrisi lain yang berpengaruh pada timbulnya SAR adalah vitamin B1, B2 dan B6.
8. Hormonal
Pada wanita, sering terjadi SAR di masa pra-menstruasi. Bahkan banyak yang mengalaminya berulang kali. Keadaan ini diduga berhubungan dengan faktor hormonal. Hormon yang dianggap berperan penting adalah estrogen dan progesteron. Dua hari sebelum menstruasi akan terjadi penurunan estrogen dan progesteron secara mendadak. Penurunan estrogen mengakibatkan terjadinya penurunan aliran darah sehingga suplai darah utama ke perifer menurun dan terjadinya gangguan keseimbangan sel-sel termasuk rongga mulut, memperlambat proses keratinisasi sehingga menimbulkan reaksi yang berlebihan terhadap jaringan mulut dan rentan terhadap iritasi lokal sehingga mudah terjadi SAR. Progesteron dianggap berperan dalam mengatur pergantian epitel mukosa mulut.
9. Merokok
Terdapat hubungan terbalik antara perkembangan SAR dengan merokok. Pasien yang menderita SAR biasanya adalah bukan perokok, dan terdapat keparahan yang lebih rendah dari SAR di antara perokok berat berlawanan dengan yang bukan perokok. Beberapa pasien melaporkan mengalami SAR setelah berhenti merokok.
10. Infeksi bakteri
11. Penyakit sistemik
Beberapa kondisi medis yang berbeda dapat dikaitkan dengan kehadiran SAR. Bagi pasien yang sering mengalami kesulitan terus-menerus dengan SAR harus dipertimbangkan adanya penyakit sistemik yang diderita dan perlu dilakukan evaluasi serta pengujian oleh dokter. Beberapa kondisi medis yang dikaitkan dengan keberadaan ulser di rongga mulut adalah penyakit Behcet’s, penyakit disfungsi neutrofil, penyakit gastrointestinal, HIV-AIDS, dan sindroma Sweet’s.
12. Obat-obatan
Penggunaan obat nonsteroidal anti-inflamatori (NSAID), beta blockers, agen kemoterapi dan nicorandil menempatkan seseorang pada risiko yang lebih besar untuk menderita SAR.
Penelitian menunjukkan bahwa produk yang mengandungi SLS yaitu agen berbusa yang banyak ditemukan dalam pasta gigi dan obat kumur, berhubungan dengan peningkatan resiko terjadinya sariawan karena SLS dapat menyebabkan permukaan rongga mulut menjadi kering dan lebih rentan terhadap iritasi.
2.Trauma
Sariawan dapat terbentuk pada daerah bekas terjadinya luka penetrasi akibat trauma. Umumnya sariawan terjadi karena bibir tergigit saat berbicara atau saat mengunyah, akibat perawatan gigi, makanan atau minuman terlalu panas, dan sikat gigi. Trauma bukan faktor yang berhubungan dengan berkembangnya SAR pada semua penderita, tetapi trauma dapat dipertimbangkan sebagai faktor pendukung.
3. Genetik
Faktor ini dianggap mempunyai peranan yang sangat besar pada pasien yang menderita SAR. Bila kedua orangtua menderita SAR, besar kemungkinan timbul SAR pada anak-anaknya. Pasien dengan riwayat keluarga SAR akan menderita SAR sejak usia muda dan lebih berat dibandingkan pasien tanpa riwayat keluarga SAR.
4. Gangguan immunologi
Salah satu penelitian mungungkapkan bahwa respon imun yang berlebihan pada pasien SAR menyebabkan ulserasi lokal pada mukosa.
5. Alergi dan sensitivitas
Alergi adalah suatu respon imun spesifik yang tidak diinginkan (hipersensitifitas) terhadap alergen tertentu. SAR dapat terjadi karena sensitivitas jaringan mulut terhadap beberapa bahan pokok yang ada dalam pasta gigi, obat kumur, lipstik, permen karet, bahan gigi palsu atau bahan tambalan, serta bahan makanan. Setelah kontak dengan beberapa bahan yang sensitif, mukosa akan meradang. Gejala ini disertai rasa panas, kadang timbul gatal-gatal, dapat juga berbentuk vesikel kecil, tetapi sifatnya sementara dan akan pecah membentuk daerah erosi kecil dan ulser yang kemudian berkembang menjadi SAR.
6. Stres
Stres merupakan respon tubuh dalam menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan yang terjadi terus menerus yang berpengaruh terhadap fisik dan emosi. Stres dinyatakan merupakan salah satu faktor yang berperan secara tidak langsung terhadap ulser stomatitis rekuren ini.
7. Defisiensi nutrisi
SAR dapat terjadi karena kekurangan nutrisi, antara lain defisiensi zat besi, defisiensi asam folat, defisiensi vitamin B12, defisiensi Zink. Faktor nutrisi lain yang berpengaruh pada timbulnya SAR adalah vitamin B1, B2 dan B6.
8. Hormonal
Pada wanita, sering terjadi SAR di masa pra-menstruasi. Bahkan banyak yang mengalaminya berulang kali. Keadaan ini diduga berhubungan dengan faktor hormonal. Hormon yang dianggap berperan penting adalah estrogen dan progesteron. Dua hari sebelum menstruasi akan terjadi penurunan estrogen dan progesteron secara mendadak. Penurunan estrogen mengakibatkan terjadinya penurunan aliran darah sehingga suplai darah utama ke perifer menurun dan terjadinya gangguan keseimbangan sel-sel termasuk rongga mulut, memperlambat proses keratinisasi sehingga menimbulkan reaksi yang berlebihan terhadap jaringan mulut dan rentan terhadap iritasi lokal sehingga mudah terjadi SAR. Progesteron dianggap berperan dalam mengatur pergantian epitel mukosa mulut.
9. Merokok
Terdapat hubungan terbalik antara perkembangan SAR dengan merokok. Pasien yang menderita SAR biasanya adalah bukan perokok, dan terdapat keparahan yang lebih rendah dari SAR di antara perokok berat berlawanan dengan yang bukan perokok. Beberapa pasien melaporkan mengalami SAR setelah berhenti merokok.
10. Infeksi bakteri
11. Penyakit sistemik
Beberapa kondisi medis yang berbeda dapat dikaitkan dengan kehadiran SAR. Bagi pasien yang sering mengalami kesulitan terus-menerus dengan SAR harus dipertimbangkan adanya penyakit sistemik yang diderita dan perlu dilakukan evaluasi serta pengujian oleh dokter. Beberapa kondisi medis yang dikaitkan dengan keberadaan ulser di rongga mulut adalah penyakit Behcet’s, penyakit disfungsi neutrofil, penyakit gastrointestinal, HIV-AIDS, dan sindroma Sweet’s.
12. Obat-obatan
Penggunaan obat nonsteroidal anti-inflamatori (NSAID), beta blockers, agen kemoterapi dan nicorandil menempatkan seseorang pada risiko yang lebih besar untuk menderita SAR.
Gejala Terjadinya Sariawan
- Lidah menjadi agak licin.
- Kemerahan berwarna lidah.
- Cedera yang terjadi di bagian bawah dan pinggir atau tengah lidah.
- Pada pipi bagian dalam tampak bintik-bintik putih.
- Munculnya benjolan di pipi bagian dalam yang bisa pecah, membuat mulut terasa sakit.
- Rasa sakit atau nyeri yang hebat seperti sensasi terbakar.
- Membuat sulit menelan atau mengunyah makanan.
- Terkadang disertai demam.
cara sembuhkan sariawan dengan jelly gammat gold-g
cara sembuhkan sariawan dengan jelly gammat gold-g merupakan salah satu cara yang tepat untuk menyembuhkan sariawan karena jelly gammat gold-g merupakan produk unggulan kami yang terbukti dapat mengobati berbagai macam penyakit . Jelly Gamat Gold-G adalah produk PT.GNE
atau GIT produsen Biogene R & D SDN BHD – Malaysia yang berasal
dari ekstrak teripang spesies Golden Stichopus Variegatus yaitu spesies
paling baik dan satu-satunya spesies yang mengandung Gamapeptide (tidak
ditemukan pada spesies teripang lain) . Keistimewaan Jelly Gamat Gold G Sea
Cucumber dibandingkan Teripang pada umumnya: Berasal dari spesies
Stichopus Variegatus yang merupakan species terpilih dari 1400 species
teripang di dunia. Jenis species terpilih ini memiliki warna keemasan
(golden) dan sejarah sejak ratusan tahun yang lalu telah membuktikan
manfaat dan khasiat dari teripang ini untuk berbagai masalah kesehatan
dan kecantikan. Kandungan Sea Cucumber atau gamat emas (teripang emas) berdasarkan hasil penelitian adalah:
- Protein 86,8%
- Kolagen 80,0%
- Mineral
- Mukopolisakarida
- Glucasaninoglycans (GAGs)
- Antiseptik alamiah
- Chondroitin
- Omega-3, 6, dan 9
- Asam Amino
KUTIPAN ARTIKEL DI MAJALAH TRUBUS TENTANG JELLY GAMAT GOLD G
Sea
Cucumber (Teripang) Memperbaiki Fungsi Hati Teripang kaya akan grow
factor sehingga dapat memperbaiki sel-sel rusak. Kandungan protein
hingga 82% dan asam lemak essensial mujarab memperkuat sel hati untuk
mengeluarkan antibodi. Karena itu juga tripang (gamat) kerap disebut
imunomodulator. Lantaran kandungan kolagen yang tinggi, teripang (gamat)
ampuh melakukan regenerasi sel secara singkat.
Menurut dr. Zen, gamat larut dalam air
sehingga langsung terserap di hati tanpa mengalami detoksifikasi.
“Karena itu, gamat emas tidak menimbulkan efek samping,” tambahnya.
(Trubus 441 – Agustus 2006/XXXVII, hlm. 107). Pengidap kanker banyak
pula yang berharap pada teripang. Itu setelah Prof. Aleli Gana dan Dr.
Florinia Merca dari Fakultas Kimia, University of the Philippines,
Filipina menemukan senyawa aktif penghambat pertumbuhan sel kanker.
Senyawa itu bernama lektin. Penelitian itu mengungkap, teripang pada
konsentrasi 50 mikrogram menggumpalkan dan menghadang pertumbuhan sel
kanker.
Hal serupa dibuktikan Jaime Rodriguez,
Rita Castro, dan Ricardo Riguera dari Departemen Kimia, Universidad de
Santiago de Compostela, Spanyol. Hasil penelitian mereka menunjukkan,
teripang dengan senyawa aktif triterpen glikosida menghambat pertumbuhan
tumor pada sel limfoid, sel tumor paru manusia, sel tumor serviks, dan
melanoma tikus pada kisaran konsentrasi 0,38 – 0,46 mg/ml. (Trubus 441 –
Agustus 2006/XXXVII, hlm. 113).
untuk itu bagi anda yangn ingin sembuh dari penyakit sariawan solusinya adalah konsumsi jelly gammat gold-g yang terbuat dari teripang emas dan tidak menimbulkan efek samping sehingga aman untuk di konsumsi oleh semua usia,berikut adalah cara pemesanan jelly gammat gold-g :
format pemesanan jelly gammat gold-g
untuk pemesanan jelly gammat gold-g bisa langsung hubungi 085719870850
kunjungi juga website kami :
post by.cara sembuhkan sariawan